Selasa, 01 Mei 2012

Kode Transfer Bank ATM Bersama

Di bawah ini adalah kode Transfer bank dalam jaringan ATM bersama. Jadi jika ingin melakukan transfer antar bank dalam jaringan ATM bersama gunakan kode bank di bawah ini. Untuk transfer antar bank dalam jaringan ATM bersama sementara ini dikenakan biaya Rp. 5,000 per transaksi.

NO NAMA BANK CODE BANK
1 BANK BRI 002
2 BANK EKSPOR INDONESIA 003
3 BANK MANDIRI 008
4 BANK BNI 009
5 BANK DANAMON 011
6 PERMATA BANK 013
7

8 BANK BII 016
9 BANK PANIN 019
10 BANK ARTA NIAGA KENCANA 020
11 BANK NIAGA 022
12 BANK BUANA IND 023
13 BANK LIPPO 026
14 BANK NISP 028
15 AMERICAN EXPRESS BANK LTD 030
16 CITIBANK N.A. 031
17 JP. MORGAN CHASE BANK, N.A. 032
18 BANK OF AMERICA, N.A 033
19 ING INDONESIA BANK 034
20 BANK MULTICOR TBK. 036
21 BANK ARTHA GRAHA 037
22 BANK CREDIT AGRICOLE INDOSUEZ 039
23 THE BANGKOK BANK COMP. LTD 040
24 THE HONGKONG & SHANGHAI B.C. 041
25 THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI UFJ LTD 042
26 BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA 045
27 BANK DBS INDONESIA 046
28 BANK RESONA PERDANIA 047
29 BANK MIZUHO INDONESIA 048
30 STANDARD CHARTERED BANK 050
31 BANK ABN AMRO 052
32 BANK KEPPEL TATLEE BUANA 053
33 BANK CAPITAL INDONESIA, TBK. 054
34 BANK BNP PARIBAS INDONESIA 057
35 BANK UOB INDONESIA 058
36 KOREA EXCHANGE BANK DANAMON 059
37 RABOBANK INTERNASIONAL INDONESIA 060
38 ANZ PANIN BANK 061
39 DEUTSCHE BANK AG. 067
40 BANK WOORI INDONESIA 068
41 BANK OF CHINA LIMITED 069
42 BANK BUMI ARTA 076
43 BANK EKONOMI 087
44 BANK ANTARDAERAH 088
45 BANK HAGA 089
46 BANK IFI 093
47 BANK CENTURY, TBK. 095
48 BANK MAYAPADA 097
49 BANK JABAR 110
50 BANK DKI 111
51 BPD DIY 112
52 BANK JATENG 113
53 BANK JATIM 114
54 BPD JAMBI 115
55 BPD ACEH 116
56 BANK SUMUT 117
57 BANK NAGARI 118
58 BANK RIAU 119
59 BANK SUMSEL 120
60 BANK LAMPUNG 121
61 BPD KALSEL 122
62 BPD KALIMANTAN BARAT 123
63 BPD KALTIM 124
64 BPD KALTENG 125
65 BPD SULSEL 126
66 BANK SULUT 127
67 BPD NTB 128
68 BPD BALI 129
69 BANK NTT 130
70 BANK MALUKU 131
71 BPD PAPUA 132
72 BANK BENGKULU 133
73 BPD SULAWESI TENGAH 134
74 BANK SULTRA 135
75 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN 145
76 BANK SWADESI 146
77 BANK MUAMALAT 147
78 BANK MESTIKA 151
79 BANK METRO EXPRESS 152
80 BANK SHINTA INDONESIA 153
81 BANK MASPION 157
82 BANK HAGAKITA 159
83 BANK GANESHA 161
84 BANK WINDU KENTJANA 162
85 HALIM INDONESIA BANK 164
86 BANK HARMONI INTERNATIONAL 166
87 BANK KESAWAN 167
88 BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) 200
89 BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, TBK . 212
90 BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL 213
91 BANK SWAGUNA 405
92 BANK JASA ARTA 422
93 BANK MEGA 426
94 BANK JASA JAKARTA 427
95 BANK BUKOPIN 441
96 BANK SYARIAH MANDIRI 451
97 BANK BISNIS INTERNASIONAL 459
98 BANK SRI PARTHA 466
99 BANK JASA JAKARTA 472
100 BANK BINTANG MANUNGGAL 484
101 BANK BUMIPUTERA 485
102 BANK YUDHA BHAKTI 490
103 BANK MITRANIAGA 491
104 BANK AGRO NIAGA 494
105 BANK INDOMONEX 498
106 BANK ROYAL INDONESIA 501
107 BANK ALFINDO 503
108 BANK SYARIAH MEGA 506
109 BANK INA PERDANA 513
110 BANK HARFA 517
111 PRIMA MASTER BANK 520
112 BANK PERSYARIKATAN INDONESIA 521
113 BANK AKITA 525
114 LIMAN INTERNATIONAL BANK 526
115 ANGLOMAS INTERNASIONAL BANK 531
116 BANK DIPO INTERNATIONAL 523
117 BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 535
118 BANK UIB 536
119 BANK ARTOS IND 542
120 BANK PURBA DANARTA 547
121 BANK MULTI ARTA SENTOSA 548
122 BANK MAYORA 553
123 BANK INDEX SELINDO 555
124 BANK VICTORIA INTERNATIONAL 566
125 BANK EKSEKUTIF 558
126 CENTRATAMA NASIONAL BANK 559
127 BANK FAMA INTERNASIONAL 562
128 BANK SINAR HARAPAN BALI 564
129 BANK HARDA 567
130 BANK FINCONESIA 945
131 BANK MERINCORP 946
132 BANK MAYBANK INDOCORP 947
133 BANK OCBC – INDONESIA 948
134 BANK CHINA TRUST INDONESIA 949
135 BANK COMMONWEALTH 950

reff : http://yudymardianto.wordpress.com/2009/06/26/kode-transfer-bank-atm-bersama/

Bank Syariah untuk Ekonomi Kerakyatan

Kurang lebih sudah 18 tahun usia bank syariah hadir di Indonesia. Usia yang terbilang cukup matang. Namun apakah di usia yang matang ini berbanding lurus dengan perkembangan baik kuantitas maupun kualitas bank syariah di Indonesia? Inilah pertanyaan yang perlu di telusuri lebih dalam (Investigasi) untuk mencoba meneropong masa depan mengenai peranan bank syariah bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan bangsa. Tahun 1992 itulah awal berdirinya bank syariah di Indonesian yang diprakarsai oleh Bank Muamalat Indonesia. Lalu bermunculan bank-bank syariah lainnya semenjak terbitnya undang-undang perbankan syariah No 10 tahun 1998. Dimana, undang-undang itu memuat tentang pokok-pokok kegiatan usaha dan produk syariah, pembentukan dewan syariah dan syarat-syarat untuk pembukaan cabang dari bank konvesional untuk melakukan kegiatan perbankan dengan prinsip syariah. Ini merupakan pertanda baik bagi keberlangsungan dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia.
Sejarah berdirinya bank syariah di mulai dari mesir sekitar tahun 1963. Mith Ghamr sebuah bank penyimpanan lokal (local saving bank) yang prinsip operasionalnya masih menyerupai dengan bank konvensional. Prinsip operasional yang di jalankan oleh Mith Ghamr berupa simpanan, pinjaman, investasi, pembiayaan namun bank ini terbebas dari bunga. Adanya hal yang berbeda ini membuat Mith Ghamr menjadi dicari oleh nasabah. Tak lama kemudian, sekitar ribuan penduduk menjadi nasabah Mith Ghamr. Bank ini pun menjadi besar dan terkemuka. Akan tetapi, perkembangan bank ini pun tertelan jaman. Pada tahun 1970 bank ini runtuh (mengalami kegagalan operasionalnya) dan di ambil alih oleh bank sentral mesir. Keruntuhan ini tentunnya tidak pernah terpikirkan, sebab musabab keruntuhan Mith Ghamar pun belum terdeteksi. Akan tetapi, Peristiwa Mith Ghamr menjadi pemicu bagi Islamic Development Bank (IDB) yang kemudian melalui OKI membentuk Bank Islam. Gagasan ini mendapat respon positif dari seluruh anggota OKI. Anggota-anggota itu sepakat untuk membuat Bank Islam di negaranya. Lalu dibuatlah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). AD/ART yang sudah rampung dibuat kemudian dibentuklah Bank Islam (syariah). Pendirian Bank Syariah tidak hanya di negara muslim, akan tetapi di dunia barat juga mendirikan Bank Syariah seperti di negara Inggris, Swiss dan USA. Dan dari sinilah kebangkitan Bank Syariah dimulai kembali.
Dari sejarah berdirinya bank syariah, kita mengetahui bahwa terjadi peristiwa fluktuatif yang dialami bank-bank terdahulu untuk mencoba mengimplementasikan bank syariah. Mulai dari masa ketiadaan menjadi ada dan kemudian mengalami berbagai permasalahan dalam aplikasinya. Sejarah ini bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi bankir yang menjalankan bank syariah. Dalam perjalanannya, bank syariah yang ada di Indonesia mungkin terlihat cukup melesat dari segi kuantitasnya. Bahkan banyak juga bank konvensional yang melakukan konversi menjadi bank syariah. Lalu pertanyaanya adalah bagaimana dengan segi kualitas bank syariah yang ada di Indonesia?.
Bank syariah secara umum memiliki tujuan yaitu ibadah (tuhan) dan muamalah (manusia-kemanusiaan). Tujuan bank syariah itu bersifat dua arah yaitu horizontal dan vertical. Dalam konsep islam disebutkan hablumminAllah dan habluminanaas. Tujuan ini mengajak kita untuk mencapai kebahagian di dunia dan akherat dengan jalan syariah. Untuk mencapai tujuan ini, di bank syariah mengenal beberapa prinsip yang selalu di pegang. Prinsip yang menjadi pegangan yaitu: kesetaraan (equality), keadilan (fairness) dan keterbukaan (transparency). Prinsip-prinsip tersebut mengandung makna yang strategis dan memiliki kekuatan untuk memajukan bank syariah. Untuk menerapkan prinsip ini maka perlu di masukkan dalam visi misi bank syariah.
Produk bank syariah yang ada sekarang tidak jauh beda dengan awal mula Mith Ghamr di Mesir. Perbedaan yang paling mencolok terletak pada alokasi penggunaan dana (ril), mekanisme yang transparan, bagi hasil dan kemitraan. Alokasi penggunaan dana di bank syariah digunakan pada program yang bersifat ril (usaha nyata) dan jauh dari unsur spekulasi. Mekanisme yang dibangun di bank syariah sangat transparan, tidak ada yang di tutup-tutupi, segala sesuatunya sudah di sepakati di depan/dimuka sehingga tidak ada nasabah yang merasa di bohongi/tertipu. Beberapa produk yang kita kenal di bank syariah yaitu simpanan, pinjaman, investasi, pembiayaan, sewa dan sebagainya. Dari kategori produk tersebut, kemudian kita mengenal produk mudharabah (bagi hasil), musyarakah (bagi hasil campuran), murabahah (jual-beli), ijarah (sewa). Mudharabah (bagi hasil) berarti antara pemodal dengan nasabah merupakan mitra yang bekerjasama untuk mencapai tujuan berupa keuntungan dari proyek ril yang dikerjakan dan keuntungan itu dibagi sesuai dengan kesepakatan di muka. Pihak bank (modal) merupakan 100 persen investor. Sedangkan musyarakah yaitu kerjasama antara bank dengan nasabah dimana bank tidak 100 persen bertindak sebagai pemodal, akan tetapi pihak nasabah juga merupakan pemodal. Kesepakatan mengenai pembagian hasil dari keuntungan disepakati di muka. Yang menarik dari produk bank syariah adalah bahwa bank dan nasabah merupakan mitra kerjasama, keuntungan maupun kerugian ditanggung bersama. Sehingga tidak ada kata untung di satu pihak dan rugi di pihak lain. Disinilah prinsip keadilan bank syariah terlihat cukup jelas.
Konsep yang dimiliki bank syariah melalui berbagai produk yang ditawarkan sebenarnya memiliki nilai lebih dibandingkan dengan bank konvensional. Segmen pasar bank syariah di Indonesia pun sudah dapat diukur dengan hitungan. Berdasarkan data dari situs (www.immdiy.or.id) pada tahun 2008 jumlah masyarakat muslim yang ada di Indonesia sebesar 204 juta jiwa. Jumlah masyarakat ini menduduki peringkat pertama jika dibandingkan dengan Pakistan 164 juta jiwa, dan India 153 juta jiwa. Segmentasi yang mudah di ukur inilah yang membuat banyak pihak asing berdatangan untuk membuka bank syariah di Indonesia. Dalam situs www.bataviase.co.id (20/6) banyak investor asing dari timur tengah mulai mengincar untuk berinvestasi membuka bank syariah di Indonesia. Minatnya pihak asing untuk membuka bank syariah, selain karena regulasi yang mudah dalam membuka bank syariah, juga karena segmen pasar di Indonesia cukup potensial.
Syariah Yang Merakyat
Beberapa pemerakarsa Bank Islam mengatakan “Don’t Call Islamic Banking, If Don’t Touch The Grass Roots” yang artinya jangan sebut Bank Islam (syariah), jika tidak menyentuh lapisan bawah. Hal ini merupakan sebuah anjuran sekaligus prinsip yang harus dilaksanakan oleh semua Bank Islam (syariah) yaitu lebih menyentuh lapisan bawah. Lapisan bawah terdiri dari masyarakat pesisir/nelayan, petani, usaha kecil menengah, pedagang informal. Seperti diketahui bahwa kegiatan masyarakat kelas bawah seringkali kesulitan mendapatkan pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya. Mereka biasanya hanya memperoleh modal dari pihak renternir. Dengan meminjam dari renternir sebenarnya mereka sedang menghadapi permasalahan untuk pengembaliannya, karena pemberi pinjaman meminta bunga pengembalian yang cukup tinggi. Namun, nelayan, petani, UKM dan pedangan kecil lainnya terpaksa meminjam dari renternir karena tidak ada lagi pilihan lain.
Kehadiran Bank Syariah di tengah-tengah lingkungan masyarakat tersebut menjadi suatu penawar yang lebih humanis bagi masyarakat lapisan bawah. Berdasarkan prinsip diatas maka bank syariah seharusnya mampu memberikan pinjaman modal kepada masyarakat yang ingin berusaha di bidang riil. Disamping itu, lebih jauh Bank Syariah bisa berperan sebagai penyalur/pemasar hasil usaha produksi masyarakat. Hal ini seperti fungsi koperasi yang menjadi penggerak ekonomi rakyat khususnya anggota dan masyarakat pada umumnya. Peran Bank syariah disini akan lebih terlihat sebagai bank yang mendekat dengan rakyatnya dan tentunya sebagai jalan keluar dari permasalahan masyarakat lokal dan negara. Dengan cara ini tentunya masyarakat menjadi semakin percaya dan yakin akan manfaat yang diterima dari Bank syariah. Kepercayaan masyarakat terhadap manfaat langsung yang diberikan bank syariah kepada mitranya menjadi sebuah citra positif yang bekelanjutan. Dengan kata lain, bahwa cara ini merupakan salah satu strategi sosialisasi yang efektif dan efisien dalam mewujudkan sinergis antara peran bank terhadap tumbuhnya pergerakan ekonomi di masyarakat.
Karena bukankan selama ini permasalahan bank syariah adalah terkait sosialisasi kepada masyarakat. Informasi ini saya dapatkan langsung dari rekan saya yang bekerja di salah satu Bank Syariah di Indonesia. Saya menanyakan kepada rekan saya mengenai, apakah permasalahan di Bank Syariah untuk saat ini?. Rekan saya pun lantas menjawab” kendala kami adalah tentang sosialisasi saja, karena masih banyak yang menganggap bank syariah sama dengan bank konvensional”. Banyak cara untuk mengenalkan bank syariah kepada masyarakat salah satunya dengan cara jemput bola langsung mendekat kepada pokok persoalan di masyarakat. Dengan mengetahui pokok persoalan di masyarakat maka bank syariah bisa memberi sebuah solusi nyata dan menggandeng mereka untuk keluar dari permasalahan. Sesungguhnya inilah cara sederhana yang pernah dilakukan oleh nabi Muhammad SAW dalam menjalankan bisnisnya dengan melakukan silaturahmi atau melakukan riset langsung ke lapangan untuk mengenal permasalahan di masyarakat dan harapan dari konsumen/pasar. Semoga Bank Syariah adalah bank yang selalu dekat di hati masyarakat dan sebagai penggerak ekononomi rakyat.amin. link blog saya disni :bank syariah.

reff : http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/08/16/bank-syariah-untuk-ekonomi-kerakyatan/

Manfaat Bank Bagi Kita

Sesuai dengan fungsi dan tujuan bank tersebut, ada tiga tugas utama bank yang juga dikenal dengan produk-produk bank.
1) Bank sebagai Penghimpun Dana Masyarakat (Kredit Pasif) Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank dapat dengancara-cara sebagai berikut.
  • Rekening koran/giro (demand deposit), yaitu simpanan yang dapat diambil atau digunakan untuk membayar sewaktu-waktu.
  • Deposito berjangka (timedeposit), yaitu simpanan pada bank yang penarikannyahanya boleh dilakukan setelah jatuh tempo.
  • Sertifikat deposito, yaitu deposito berjangka yang sertifikatnya dapat diperjualbelikan
  • Tabungan, yaitu simpanan di bankyang penarikannya dapat sewaktu-waktu.
  • Deposit On call, yaitu simpanan tetapyang berada di bank selama pemilik-nya tidak menggunakan. Jikapemiliknya akan menggunakan,pemilik tersebut harus memberi-tahukan terlebih dahulu.
  • Deposit automatic roll over, yaitudeposito yang sudah jatuh tempotetapi diperpanjang secara otomatisselama belum diambil.
2) Bank sebagai Penyalur Dana Masyarakat (Kredit Aktif) Bank dapat menyalurkan dananya kepada masyarakat dengan cara-cara sebagaiberikut.
  • Kredit rekening koran, yaitu peminjaman kepada nasabah yang pengambilannyadisesuaikan dengan kebutuhan nasabah tersebut.
  • Kredit reimburse (Letter of credit), yaitu kredit yang diberikan kepada nasabahatas pembelian sejumlah barang dan yang membayar adalah pihak bank
  • Kredit aksep, yaitu pinjaman yang diberikan bank kepada nasabah denganmengeluarkan wesel. Wesel tersebut selanjutnya dapat diperdagangkan.
  • Kredit dokumenter, yaitu pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabahsetelah nasabah menyerahkan dokumen pengiriman barang yang telah disetujuioleh kapten kapal yang mengangkut barang tersebut.
  • Kredit dengan jaminan surat berharga, yaitu pinjaman yangdiberikan oleh bank kepada nasabah untuk membeli surat-surat berharga, dan sekaligus surat-surat berharga tersebutsebagai jaminan kreditnya.
3) Bank sebagai Perantara dalam Lalu Lintas Pembayaran Bank dapat bertindak sebagai perantara lalu lintas pembayaran dengan memberikan jasa sebagai berikut.
  • Transfer (pengiriman) uang, yakni pengiriman uang antar-daerah atau antarnegara yang dilakukan oleh bank, ataspermintaan nasabah atau masyarakat. Contohnya orang diJakarta mentransfer uang kepada orang yang berada diYogyakarta melalui Bank Mandiri.
  • Melakukan inkaso. Bank atas nama nasabah melakukan penagihan surat utangatau wesel kepada pihak lain.
  • Menerbitkan kartu kredit (credit card). Bank menerbitkan kartu kredit untuknasabah sehingga nasabah dapat melakukan transaksi pembelian  di supermar-ket tanpa perlu membawa uang tunai.
  • Mendiskonto. Bank menjamin jual beli surat berharga yang terjadi dimasyarakat.
  • Mengeluarkan cek perjalanan  (traveler’s check)
    Untuk memudahkan transaksidalam perjalanan, bank menyediakan cek perjalanan.
  • Automated teller machine (ATM), yaitu tempat nasabah mengambil uang tunaiyang ditangani oleh mesin.
  • Pembayaran gaji karyawan. Suatu perusahaan/instansi dapat membayar gaji   karyawannya melalui bank.
reff : http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/12/03/manfaat-bank-bagi-kita/

Definisi, Fungsi dan Peranan Bank Umum dalam Perekonomian

Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral.
Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 :
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern
, yaitu :
1.    Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
2.    Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

3.    Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.

4.    Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
5.    Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
6.    Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. 

reff : http://putracenter.net/2009/09/23/definisi-fungsi-dan-peranan-bank-umum-dalam-perekonomian/

Fungsi Bank Sebagai Lembaga Keuangan Terhadap Masyarakat

Fungsi utama bank adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana kepada masyarakat.
jadi uang yang di himpun bank dari masyarakat akan digunakan untuk pembangunan yang dapat di nikmati oleh masyarakat.
apa sih maksudnya digunakan untuk pembangunan yang dapat di nikmati oleh masyarakat?
maksudnya adalah Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, contohnya melalui penyaluran kredit yang dapat meratakan pembangunan antara cabang Bank di kota - kota besar dengan cabang bank di desa - desa.

Fungsi - fungsi bank yang lain adalah :

1. Penciptaan uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Contoh beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman.

4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara.

5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box).

reff : http://selakarlina.blogspot.com/2010/05/fungsi-bank-sebagai-lembaga-keuangan.html

Pengertian dan Jenis-jenis Bunga Bank

Dalam melakukan transaksi perbankan kita sering mendengarkan tentang BUNGA, bukan bunga mawar ataupun bunga anggrek yang sering kita lihat ini adalah bunga yang tidak dapat dilihat tapi bisa dinikmati oleh siapa pun yang terlibat dalam dunia perbankan. Sebenarnya apa sih BUNGA  itu? Mari kita jelaskan lebih dalam lagi.
Bunga atau Interest adalah sebuah pengembalian modal dalam bentuk sejumlah uang yang diterima atau didapat oleh seorang investor atau pemberi modal untuk penggunaan uangnya adalah diluar dari modal awal.
Rumus untuk Tingkat Bunga:
Bunga dibagi menjadi dua jenis yaitu bunga sedehana dan bunga majemuk.
1. BUNGA SEDERHANA
            Bunga Sederhana adalah bunga yang setiap tahunnya dihitung dengan berdasarkan modal awal, tidak ada bunga yang dihitung atas bunga yang bertambah. Bunga sederhana juga bisa diartikan sebagai berikut bunga sederhana adalah bunga dengan kalkulasi satu kali saja, bunga ini biasanya di bayar diakhir periode perjanjian atau kontrak.
Formula dalam menghitung Bunga Sederhana:

Keterangan :
F     = Nilai masa depan setelah periode
N     = Jumlah atau nilai periode
I      = Nilai bunga dalam periode
P     =  Deposit awal

reff : http://iambigsmart.wordpress.com/2011/10/10/pengertian-dan-jenis-jenis-bunga-bank/

Sistem Bunga Flat, Efektif, Fixed & Floating

Banyak orang yang tidak berkecimpung dalam bidang keuangan yang bingung membedakan sistem bunga flat dan efektif. Bahkan seringkali rancu mencampuradukkan dengan istilah fixed dan floating. Tulisan singkat ini semoga bisa membantu.


SISTEM BUNGA FLAT


Bunga Flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada pokok hutang awal. Biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi seperti handphone, home appliances, mobil atau kredit tanpa agunan (KTA). Dengan menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam angsuran bulanan akan tetap sama. Misalnya besarnya angsuran adalah satu juta rupiah dengan komposisi porsi pokok 750 ribu dan bunga 250 ribu. Maka, sejak angsuran pertama hingga terakhir porsinya akan tetap sama.


Untuk menghitung besarnya angsuran dengan menggunakan sistem bunga flat ini sebenarnya cukup sederhana, misalnya jika kita hendak membeli mobil seharga IDR 150 juta, maka:


a. Harga mobil itu IDR 150 juta,

b. DP 20%, maka pokok hutang menjadi IDR 120 juta.
c. Ambil contoh saja bunganya 5% flat per tahun
d. Tenor pinjaman tiga tahun

angsuran per bulannya menjadi:
= (120 juta + (120 juta X 5% X 3))/36 bulan
= 138 juta / 36 bulan
= IDR 3.833.334

Di dalam angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar IDR 3.333.334 dan bunga sebesar IDR 500.000. Dengan demikian jika kita hendak melakukan early repayment atau pelunasan awal, tinggal dihitung saja, kita sudah berapa kali kita membayar angsuran dan dikalikan jumlah porsi pokok hutang itu.


SISTEM BUNGA EFEKTIF

Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.

Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam angsuran perbulannya, sehingga pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita merasa telah membayar angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.

Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu, maka masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan sistem bunga flat adalah jika kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok hutang yang berkurang cukup sebanding dengan jumlah uang yang telah kita angsur. Namun kelemahannya, bunga itu cukup besar karena dihitung dari pokok hutang awal.

Sistem bunga efektif akan lebih berguna untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi di tengah jalan, karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih kecil dari sistem bunga flat.

Berdasarkan hitung-hitungan kasar saya, nominal yang dihasilkan perhitungan suku bunga flat kira-kira hampir dua kali suku bunga efektif; misalnya kredit dengan bunga 5% flat itu kira-kira sama dengan kredit 10% bunga efektif.

Dengan mengambil contoh kredit mobil di atas, maka sebenarnya besarnya angsuran sebesar IDR 3.833.334 itu jika menggunakan metode perhitungan bunga efektif, maka bunga yang dikenakan pada debitur itu sekitar 10%. Sedangkan jika kita menggunakan sistem efekti dengan tingkat suku bunga 5%, maka besarnya angsuran hanya IDR 3.596.508.

FIXED VS FLOATING
Sesuai dengan namanya, suku bunga fixed artinya suku bunga itu bersifat tetap selama periode tertentu atau bahkan selama masa kredit, sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.

Jadi jika membandingkan maka flat >< efektif dan fixed >< floating. Biasanya terdapat kombinasi, yaitu flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama masa kredit; dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif dan besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial.


Contoh Perhitungan Bunga Kredit Flat, Efektif, dan Anuitas

Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp 12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank menggunakan sistem bunga tetap. Contoh perhitungan berikut menggunakan bunga flat 6%, bunga efektif 12%, dan bunga anuitas sebesar 12%.

------------------------------------------------------------------------------

Bunga Flat

Rumus:


total Bunga = P x I x N

bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B

* P : Pokok kredit

* I : Suku bunga per tahun
* N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
* B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan

Perhitungan Bunga Flat :


Total Bunga = Rp 12.000.000 × 0,06 × 1 = Rp 720.000

Bunga per BUlan = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000

------------------------------------------------------------------------------

Bunga Efektif

Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12


* SA : Saldo Akhir Periode

* I : Suku bunga per tahun

Perhitungan Bunga Bank Efektif :


Bunga bulan pertama = Rp 12.000.000×12%/12 = Rp 120.000

Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000

------------------------------------------------------------------------------

Bunga Anuitas

Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)


* P : PokokKredit

* I : Suku bunga per tahun
* m : Jumlah periode pembayaran (bulan)

Perhitungan Bunga Bank :


Angsuran bulanan = Rp 12.000.000×12%/12×1/1-(1/(1+12%/12)12 )

= Rp 1.066.183,519


Dikutip dari buku : "230+ sumber pinjaman untuk usaha anda"
------------------------------------------------------------------------------

Tips Kredit Bank

Dibawah ini tips untuk membantu anda memutuskan.
  1. Tanyakan sistem perhitungan suku bunga yang dipakai lembaga tersebut. Biar lebih yakin minta print out simulasi angsuran kepada petugas bank. Disini anda dapat mengamati perbulannya berapa cicilan bunga dan cicilan pokok. Begitu juga disini anda dapat memperhitungkan sendiri seandainya ditengah masa pembiayaan tiba-tiba ingin melunasi. Kewajiban pokok tinggal berapa dan kewajiban bunga tinggal berapa. Tanyakan apakah kewajiban bunga kudu diselesaikan semuanya atau hanya bunga yang terjadi pada bulan tersebut saat kita akan melunasinya.

  2. Jangan lupa tanyakan selain bunga yang dibebankan biaya apa saja yang harus anda bayar. Biasanya ada biaya administrasi, biaya provisi, biaya asuransi, biaya materai, biaya notaris dan biaya-biaya lain.

  3. Agar anda tidak menyesal, setidaknya informasi simulasi print out angsuran anda dapatkan dari beberapa bank. Anda dapat membandingkan bank mana yang lebih murah baik bunga atau biayanya. Jangan takut tidak diberi informasi oleh mereka, karena pada dasarnya anda adalah pembeli. Pembeli adalah raja.

  4. Jangan segan untuk menawar bunga yang ditawarkan oleh bank. Dalam dunia perbankan atau dunia bisnis, biasa dilakukan tawar menawar berapa bunga yang dikenakan. Malah kalau anda tidak menawar bisa dicurigai kalau anda ini bukan pebisnis...he..he..he.. bisa-bisa anda dikira seorang dermawan.

  5. Katakanlah anda telah mendapat kredit dari bank, ditengah masa tiba-tiba bunga pasar cenderung menurun, saran saya jangan segan-segan untuk meminta diskon bunga kebank. Kalau tidak mau banknya memberikan, sampaikan saja bahwa anda akan memperoleh kredit yang lebih murah dan kredit dibank ini akan anda lunasi. Sekedar anda tahu, bank paling tidak suka adanya pelunasan kredit sebelum waktunya. Mengapa? ya karena potensi pendapatan bunganya hilang / tidak sesuai dengan yang diharapkan.



Menghitung Angsuran atas Pinjaman Bank dari MS EXcel

Microsoft Excel Kalau kita akan meminjam uang di bank, saat pembicaraan berapa angsuran yang harus dibayarkan per bulannya atas pinjaman yang kita lakukan, biasanya kita diberi atau sekedar diperlihatkan selembar kertas yang berisi baris baris-baris besarnya pinjaman, masa pinjaman dan besarnya angsuran yang harus dibayarkan per bulannya. Kalau tidak salah besar pinjaman yang tertera di situ jumlahnya dalam kelipatan lima juta atau sepuluh juta.

Dengan menggunakan fungsi yang ada pada aplikasi MS Excel, kita dapat membuat perhitungan besarnya angsuran yang harus dibayar perbulannya untuk setiap jumlah pinjaman yang akan diambil, termasuk jumlah pinjaman yang tidak tercantum dalam kertas yang diberikan oleh bank. Mungkin ada beberapa cara perhitungan angsuran, dan yang saya tulis di sini –menurut pengetahuan saya– paling banyak digunakan, antara lain BCA, Bank Mandiri, dan BII.

Contoh kasusnya, kita akan meminjam uang sebesar Rp 45.000.000,00 untuk masa pinjaman 5 tahun. Bunga yang berlaku pada saat itu misalnya 16% per tahun. Misalnya kita tuliskan masing-masing nilai ini dalam cell pada worksheet MS Excel.

A1 = 45000000
A2 = 5
A3 = 16%

Hasil perhitungan besarnya angsuran akan kita letakkan pada cell A5, maka untuk cell A5 kita masukkan formula berikut:



=PMT(A3/12;A2*12;A1)



Perhitungan tersebut akan menghasilkan nilai negatif, karena dilihat dari sudut pandang kita mengeluarkan uang.


Dari besarnya angsuran yang didapat, mungkin kita ingin mengetahui besarnya pokok pinjaman dalam cicilan yang kita bayarkan. Misalnya kita akan meletakkan hasil perhitungannya pada cell A6, formula yang yang dimasukkan:



=PPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)



cicilan_ke kita ganti dengan bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya menunjukan angsuran ke-1, ke-2, ke-3 dan seterusnya.


Besarnya bunga yang dibayarkan, kita dapat menghitung langsung dari besarnya angsuran dikurangi pokok pinjaman yang dibayarkan. Jika dihitung dengan menggunakan fungsi pada MS Excel, formula yang dimasukkan sebagai berikut:



=IPMT(A3/12;cicilan_ke;A2*12;A1)



Kalau kita perhatikan dengan keadaan bunga tetap, jumlah angsuran akan sama untuk tiap bulannya, besar pokok pinjaman akan semakin naik dan bunga yang dibayarkan akan semakin turun untuk setiap angsuran bulanannya.
reff : http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Bunga%20Bank,%20Bunga%20Flat,%20Bunga%20Efektif,%20Bunga%20Anuitas,%20Fixed%20&%20Floating,%20File-file%20Contoh%20Cara%20Penghitungan%20Bunga%20Bank%20dan%20Tips%20Meminjam%20Uang%20%28Kredit%29%20di%20Bank&&nomorurut_artikel=320

Jenis-Jenis Bunga Bank

Kalau usaha anda membutuhkan Pinjaman Modal sementara anda tidak memilikinya, maka anda bisa memilih cara untukPinjaman Tunai atau utang. Utang di dalam dunia bisnis bukan sebuah hal yang tabu untuk dilakukan. Sayang, banyak orang tidak mengerti bagaimana cara berutang (Pinjaman Modal) yang baik dengan mempertimbangkan banyak faktor. Katakanlah, faktor pemilihan bunga. Bagaimana memilih sistem angsuran yang tepat untuk kondisi kita? Baik untuk orang lain belum tentu baik untuk diri kita.
Mari mengenal bunga kredit! Pertama, jenis bunga yang didasarkan atas sifat bunga, yaitu bunga tetap dan mengambang. Kedua, Menurut perhitungan terhadap pokok (kredit), yaitu sistem bunga flat, efektif dan anuitas.
Bunga Tetap (Fixed Interest) Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan berubah selama periode tertentu sesuai kesepakatan. Jika tingkat suku bunga pasar (market interest rate) berubah (naik atau turun), bank akan tetap konsisten pada suku bunga yang telah ditetapkan. Lembaga pembiayaan yang menerapkan sistem bunga tetap menetapkan jangka waktu kredit antara 1-5 tahun. Lihat Modal Usaha dan Usaha Modal.
Keuntungan bagi anda adalah jika suku bunga pasar naik, anda tidak akan terbebani bunga tambahan. Sebaliknya jika suku bunga pasar turun dan selisihnya lumayan besar, maka ada baiknya anda mempertimbangkan untuk melakukan refinancing. anda mesti menyelesaikan kredit lebih cepat dan mengganti dengan kontrak baru yang berbunga rendah (Pinjaman Tunai).
Bunga Mengambang (Floating Interest) Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti naik-turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit anda juga akan ikut naik, demikian pula sebaliknya. Sistem bunga ini diterapkan untuk kredit jangka panjang, seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi.
Bunga Flat (Flat Interest) Pada sistem bunga flat, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit besarnya sama setiap bulan. Bunga flat biasanya diperuntukkan untuk kredit jangka pendek. contoh, kredit mobil, kredit motor dan kredit tanpa agunan. Lihat Pinjaman Cepat dan Usaha Pinjaman.
Bunga Efektif (Effective Interest) Pada sistem ini, perhitungan beban bunga dihitung setiap akhir periode pembayaran angsuran berdasarkan saldo pokok. Beban bunga akan semakin menurun setiap bulan karena pokok utang juga berkurang seiring dengan cicilan.
Jangan membandingkan sistem bunga flat dengan efektif hanya dari angkanya saja. Bunga flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8-2 kali bunga flat. jadi, bunga flat 6% sama dengan bunga efektif 10,8%-12%.
Bunga Anuitas (Anuity Interest) Bunga anuitas boleh disetarakan dengan bunga efektif. Bedanya, ada rumus anuitas yang bisa menetapkan besarnya cicilan sama secara terus-menerus sepanjang waktu kredit. jika tingkat bunga berubah, angsuran akan menyesuaikan. Klik Modal Usaha dan Modal Pinjaman.
Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.

reff : http://kamissore.blogspot.com/2009/05/jenis-jenis-bunga-bank.html

Pengertian Bunga Bank dan Cara Menghitung Bunga Bank

Banyak trik yang dilakukan lembaga simpan pinjam dalam mendapatkan konsumen, diantaranya bersaing dalam sistim bunga yang diterapkan. Sebagai konsumen kita harus mengerti bagaimana cara perhitungan bunga yang diterapkan sehingga kita tidak merasa dirugikan suatu waktu ketika ingin melunasi lebih awal.
Ada Beberapa istilah dalam penerapan bunga, secara sederhana saya jelaskan sebagai berikut :
  • Flat : artinya bunga pinjaman sama selama masa pinjaman dan dihitung dari pokok pinjaman awal
  • Efektif : artinya bunga pinjaman dihitung dari sisa pokok pinjaman setelah dikurangi angsuran
  • Floating : artinya bunganya mengikuti suku bunga yang sedang berlaku
  • Fixed : artinya bunga pinjaman tetap selama masa tertentu bahkan selama masa kredit
Ketika akan meminjam uang bank, perlu tanyakan ke diri kita, apakah kita akan meminjam ada rencana melunasi lebih awal ? jika iya maka sebaiknya pilih sistim bunga flat, karena bunganya lebih kecil sehingga ketika dilunasi lebih awal pokok hutang kita banyak berkurang.
Misal :
  • KPR di bank konvensional bunga 13,5% dengan sistim efektif
  • KPR di Bank Syariah bunga 9 % dengan sistim flat
  • Kredit Tanpa Agunan Bunga 13% dengan Sistim Flat
  • Kredit Motor di Leasing Bunga 18% dengan Sistim flat
  • Kredit Usaha Rakyat di bank syariah Margin 7,2% dengan sistim flat
  • Kredit Usaha Rakyat di bank konvensional bunga 12% dengan sistim efektif
Jika kita tidak mengerti dengan istilah dalam penerapan bunga, Ketika ditawari pinjaman, jangan mengacu kepada besarnya bunga, karena beda sistim bunga yang diterapkan maka beda pula perhitungannya. misal 13.5% dengan sistim efektif  setara dengan 9% dengan sistim flat.
kalau begitu mana yang lebih baik bunga 9% flat dibandingkan 13.5% efektif?
Sistim flat biasa diterapkan oleh bank syariah, pinjaman tanpa agunan dan leasing.
Di bank sayriah transaksinya adalah transaksi jual beli, mereka belikan kita barang yang kita butuhkan kemudian mereka jual lagi ke kita setelah mereka hitung kuntungan yang mereka ambil, itulah yang kita cicil dengan akadnya jual beli
Bunga pinjaman flat sama selama pinjaman, jika persentase bunganya kecil maka akan kita rasakan manfaatnya ketika kita melunasi di awal karena banyak pokok pinjaman kita berkurang.
Silahkan Bandingkan, mana yang lebih baik, mana yang kecil cicilannya, mana yang besar pengurangan pokok hutangnya. di bawah ini saya sediakan program excel sederhana untuk menghitungnya, silahkan Download Khusus untuk premium member.

reff : http://www.arminaglobal.com/pengertian-bunga-bank-dan-cara-menghitung/

Menghitung Bunga Bank

Postingan ini bukan original pemikiran saya, namun hasi bongkar-bongkar web Bank Indonesia di http://www.bi.go.id . Saya ingin menshare buat teman-teman, siapa tahu ada yang berminat cari tahu tentang bagaimana bank menghitung bunganya. Link aslinya ada di web Bank Indonesia, sayang saya lupa letaknya dimana. Ini ada di google doc saya berupa brosur atau pamflet yang bisa didownload disini Brosur Perhitungan Bunga Bank.

Sebelum kita mengajukan pinjaman ke Bank, kita perlu memahami bagaimana suku bunga kredit ditentukan. Mengapa perlu memahami perhitungan bunga kredit? Ketika mengajukan permohonan kredit ke bank, perlu dipahami bagaimana cara bank menghitung bunga kredit. Hal ini karena masing-masing bank memiliki metode bunga yang berbeda sehingga biaya bunga menjadi berbeda.

Metode Perhitungan Bunga
Secara umum ada 2 metode dalam penghitungan bunga yaitu effektif dan flat. Namun dalam praktek sehari-hari ada modifikasi dari metode efektif yang disebut dengan metode anuitas. Untuk memudahkan pemahaman konsep metode perhitunga bunga diatas, dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Misalnya, kita mengajukan kredit dengan jangka waktu 24 bulan sebesar Rp. 24.000.000 dengan bunga 10% pertahun. Kita berniat melakukan pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp. 1.000.000 perbulan sampai lunas. Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit.

Metode Efektif
Metode ini menghitung bunga yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya. Rumus perhitungan bunga adalah : Bunga = SP x i x (30/360), dimana ;
SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya, i = suku bunga pertahun, 30 = jumlah hari dalam 1 bulan, 360 = jumlah hari dalam 1 tahun.
Bunga Efektif bulan 1 = Rp. 24.000.000 x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp. 200.000
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah Rp. 1.000.000 + 200.000= Rp. 1.200.000
Bunga Efektif bulan 2  = Rp. 23.000.000 x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp. 191.666,67
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah Rp. 1.000.000 + 191.666,67 = Rp. 1.191.666,67

Metode Anuitas
Merupakan modifikasi dari metode effektif. Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Rumus perhitungan bunga saa dengan metode efektif yaitu :
Bunga = SP x i x (30/360), dimana ;
SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya, i = suku bunga pertahun, 30 = jumlah hari dalam 1 bulan, 360 = jumlah hari dalam 1 tahun.

Biasanya Bank memiliki aplikasi software yang secara otomatis menghitung bunga anuitas. Dalam kasus diatas, tabel perhitungan akan muncul sebagai berikut :

Bulan
Saldo
Bunga Anuitas
Angsuran Pokok
Total Angsuran
0
24.000.000
0
0
0
1
23.092.522
200.000
907.478
1.107.478
2
22.177.481
192.438
915.040
1.107.478

Bunga Anuitas bulan 1, = Rp. 24.000.000 x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp. 200.000
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah Rp. 907.478 + 200.000= Rp. 1.107.478
Bunga Anuitas bulan 2 = Rp. 23.092.522 x 10% x (30 hari/360 hari) = Rp. 192.438,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah Rp. 915.040 + 192.438,00 = Rp. 1.107.478,00
Terlihat bahwa angsuran bulan kedua sama dengan angsuran bulan pertama dan seterusnya dimana besarnya angsuran akan tetap sama dengan selesainya jangka waktu kredit.

Metode Flat
Dalam metode ini, perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentase bunga dikalikan pokok pinjaman awal. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :
Bunga perbulan =  P x i x t ; jb, dimana ;
P = pokok pinjaman awal, i = suku bunga pertahun, t= jumlah tahun jangka waktu kredit, jb = jumlah bulan dalam jangka waktu kredit.
Karena bunga dihitung dari pokok awal pinjaman, maka biasanya suku bunga flat lebih kecil dari suku bunga efektif. Dalam contoh kasus diatas misalkan bunga flat sebesar 5,3739 % pertahun. Bunga flat tiap bulan selalu sama.
Dimana = Rp. (24.000.000 x 5,3739% x 2) ; 24  = Rp. 107.478
Angsuran pinjaman bulan 1,
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah Rp. 1.000.000 + 107.478 = Rp. 1.107.478
Angsuran pinjaman bulan 2
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah Rp. 1.000.000 + 107.478 = Rp. 1.107.478

Perbandingan Anuitas dengan Flat
Berdasarkan contoh kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk jangka waktu kredit 2 tahun, maka suku bunga efektif 10% pertahun akan menghasilkan angsuran yang sama dengan suku bunga flat 5,3739% pertahun.

Hal-Hal yang perlu diketahui
  1. Dalam menetapkan suku bunga kredit banyak bank menggunakan metode flat, sehingga suku bunga terkesan lebih rendah. Untuk itu, kita perlu menanyakan ke bank berapa sebenarnya suku bunga efektif yang diterapkan sebelum memutuskan untuk mengajukan kredit.
  2. Jika kita sedang membandingkan suku bunga antar bank, pastikan bahwa kita mengetahui metode perhitungan bunga yang diterapkan oleh setiap bank.
  3.  Untuk menghitung saldo pokok pinjaman, bank biasanya menggunakan metode efektif. Jadi pada saat mengajukan kredit, kita perlu menanyakan apakah akan ada penyesuaian terhadap perbedaan saldo pinjaman yang menggunakan bunga efektif dengan yang menggunakan bunga flat jika kita ingin melakukan pelunasan pinjaman lebih dini sebelum jangka waktu pinjaman berakhir.
  4.  Meminta jadwal dan komposisi perhitungan bunga dan angsuran pokok pinjaman dari bank supaya kita dapat mengatur dana yang harus disediakan setiap bulan.
  5.  Memahami sifat bunga yang dikenakan bank, foating (mengambang) atau fixed (tetap). Jika suku bunga bersifat mengambang, maka apabila terjadi kenaikan suku bunga, biaya bunga dan angsuran pinjaman akan ikut naik dan sebaliknya jika suku bunga turun.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam berhubungan dengan bank adalah sebagai berikut :
  1.  Menanyakan kepada petugas bank terkait besaran pokok hutang, besaran bunga, biaya-biaya yang dikenakan sebelum mengajukan permohonan kredit.
  2.  Memperhitungkan kemampuan usaha kita dalam membayar cicilan pokok /bunga kredit yang wajib dibayar setiap bulannya.
  3.  Menggunakan fasilitas kredit yang diterima sesuai dengan tujuan, yakni hanya untuk membiayai usaha kita. Penyalahgunaan dana kredit dapat membahayakan kelangsungan usaha kita.
  4.  Kooperatif dan informatif (bersikap terbuka) terhadap bank dengan memberi informasi yang jelas mengenai usaha kita, akan sangat membantu bank dalam melakukan penilaian kelayakan pemberian kredit.
  5.  Sebelum menanda tangani perjanjian kredit, kita harus membaca dengan seksama dan memahaminya. Atas tanda tangan yang dibubuhkan akan membawa kosekuensi hukum yang mengikat.
  6.  Pemberian kredit dari bank merupakan ukuran kepercayaan, sehingga pemenuhan keawjiban pembayaran secara tepat waktu dan jumlah sesuai dengan perjanjian kredit akan memelihara reputasi kita sebagai pebisnis (tidak blak list diperbankan maupun sesama pebisnis).
reff : http://yusufarif.blogspot.com/2011/09/menghitung-bunga-bank.html