Kamis, 08 November 2012

IV. DEMO

·         Definisi Demo
Definisi demonstrasi atau unjuk rasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pernyataan protes yang dikemukakan secara massal. Akhir-akhir ini di Indonesia, demonstrasi begitu marak dan mudah terjadi untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau kekecewaan terhadap sikap dan kebijakan pemerintah.
·         Penyebab Demo
Protes-nya sendiri mengkritisi pemerintah dalam banyak hal, seperti kebijakan yang dinilai tak adil, janji-janji program yang belum bisa direalisasi, bahkan sampai penanganan suatu kasus krusial. Unjuk rasa atau demonstrasi sendiri bahkan bisa menuntut pelaksanaan hal-hal ekstrim, seperti pemakzulan presiden, kenaikan BBM, ketidakadilan pemerintah.
·         Seperti Apa Demo Yang Baik
Demo yang damai tentunya, yang tidak memacetkan jalan, yang adem ayem, yang unik kreatif dan menghibur. Yang dapat meminimalisir rasa kerugian.
Beberapa contoh aksi demo yang unik, menarik, kreatif menurut saya seperti :
1.  Bawa hewan. Masih ingat dengan kerbau yang dibawa saat demo 100 hari pemerintahan SBY-Boediono?. Aksi demonstrasi unik yang dilakukan oleh Yosep Rizal bersama beberapa aktivis dengan membawa kerbau ke Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Tubuh si kerbau sengaja dicat dengan tulisan Si Buya menggunakan huruf SBY tercetak tebal dan ditempeli foto Presiden. Hewan seperti ayam dan tikus kerap juga dibawa demonstran sebagai simbol korupsi, kerakusan, bahkan keberanian. Akhirnya demo membawa hewan dilarang keras, dianggap tak bermoral.
2.      Bawa keranda. Awalnya ini adalah ide kreatif sebagai simbol matinya keadilan dan hati nurani ataupun seorang pemimpin. Namun sekarang biasa saja, telah banyak yang melakukannya.
3.   Bakar diri. Masih ingat dengan aksi demo Pemuda Sondang yang nekad bakar diri hingga tewas? Menurut saya ini bukan ide kreatif, namun gila.
4.      Mogok makan. Biasa, tidak digubris. Sudah sakit, tidak didengar pula.
5.      Naik sepeda. Lebih biasa lagi, mau demo atau jalan-jalan?
Mungkin itu saja ide demonstrasi yang kreatif dan gila di indonesia yang saya ingat. Di luar negeri masih banyak lagi yang kreatif, seperti telanjang, berciuman, berbaris rapi, dan sebagainya.
·         Seperti Apa Tanggapan Yang Diinginkan
Tanggapan saya tentang demo yang dilakukan mahasiswa cukup setuju. Asal dilakukan dengan tindakan yang wajar tidak dengan tindakan yang merusak. Apabila mereka melakukan tindakan anarkis lebih baik mereka teriak – teriak depan pintu rumah nya saja. Karena Negara kita adalah Negara hukum yang terdapat kebebasan untuk menyampaikan pendapat, tindakan demo mahasiswa sah saja dilakukan. Pesan bagi para mahasiswa yang berdemo, berdemo lah dengan akhlak yang baik tidak anarkis, jaga nama baik kampus masing – masing. Demi kelancaran acara demo tersebut bertindak lah seperti manusia dewasa yang bertanggung jawab.
·         Solusi
Tujuan utama demontasi mahasiswa, buruh dan berbagai komponen masyarakat lainnya adalah perubahan kebijaan politik pemerintahItu tujuan yang mulia karena hendak membela masyarakat dan itulah esensi dari demonstrasi.  Saya berharap tujuan mulia itu tidak bergeser dari esensinya  kepada “anarkis atau damai.”  Biasanya menjadi anarkis atau damai sangat tergantung dari bagaimana tuntutan demonstrasi  ditanggapi.  Bila demonstran dituntut untuk sekedar damai dan tidak boleh anarkis sementara tuntutan mereka tidak didengar, itu namanya sikap menang sendiri pemerintah.  Tetapi juga bila demontrasi memaksakan tuntutannya saja yang didengar tanpa mau peduli dengan pertimbangan pemerintah, itu berarti anarki.  Begitulan bandul politik selalu bergerak diantara dua ekstrim.  Bila bergerak ke eskrtim pemerintah akan menjadi otoriter tetapi ke ekstrem satunya lagi  menjadi anarki. Karena itu jalan  keluar terbaik adalah komunikasi.Sesuatu yang pasti, baik demonstran maupun pemerintah (yang mewakili negara) sama-sama memiliki maksud mulia  mensejahterakan masyarakat. Kata orang-orang NLP, “Dibalik setiap tindakan selalu tardapat mnaksud mulia.”   Inilah titik kesamaannya. Maka, dibutuhkan komunikasi untuk menjembatani perbedaan dan kesenjangan persepsi yang berakibat pada pilihan sikap yang berbeda itu. Lewat komunikasilah kita bisa berharap mendapatkan keputusan terbaik, yaitu keputusan yang Triple Win (bukan sekedar Win Win) yaitu Pemerintah (dan Politisi) menang, demonstran menang, dan juga rakyat dan lingukungan menang.  Semoga kita  mendapatkan kematangan, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dengan bertemunya berbagai maksud mulia itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar