DEFENISI PEMUDA
Secara hukum
pemuda adalah manusia yang berusia 15 –
30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan
tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah
manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah
bagi pria biasanya pada usia 11 – 15
tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun. Pemuda adalah suatu
generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama
dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan
sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi
sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan. Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas
yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT
Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa,
kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan
betapa tidak, peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam
menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah
telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang
dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka
berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta,
Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Satu
tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di
ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada
waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam
kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu
untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh
Globalisasi yang penuh dengan tren.
Bung
Hatta & Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat
semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan
kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri.
Sekarang
Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit
sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian
pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.
Peranan
pemuda dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya
setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat
istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah
pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu
bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini
pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata.
Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum
ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di
tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku
Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi
dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong
perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua
bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin
dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
Jadi
intinya peran pemuda sekarang ini sungguh sangat memprihatinkan, banyak pemuda
sekarang yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar
padahal dari pemuda lah timbul semangat-semangat yang dapat membuat sebuah
bangsa menjadi besar. Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak
lepas dari kecanggihan teknologi sekarang yang semuanya serba instant, mudah
dan cepat tanpa harus bersusah payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa
kenyataannya masih ada pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-kegiatan
masyarakat seperti menjadi panitia-panitia dalam keagamaan, sosial, perayaan
dan semacamnya.
Peran
pemuda dalam masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara atau
kumpul untuk para pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan
masyarakat sekitar. Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk
memerdekakan bangsa ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan
aktif dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat
membutuhkan sekali peran pemuda untuk kemajuan kedepannya. Apa arti pemuda?
pemuda adalah sosok individu yang masih berproduktif yang mempunyai jiwa
optimis, berfikir maju, dan berintelegtual. Dan hal yang paling menonjol dari
pemuda ialah dengan cara melakukan perubahan menjadi lebih baik dan menjadi
lebih maju. Dengan semangat 45 pemuda bisa merubah segalanya menjadi lebih
baik. perubahan hampir selalu di majukan oleh para golongan muda. pemuda
merupakan pilar bagi kebangkitan umat. banyak kewajiban pemuda yaitu tanggung
jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya diduniannya. Contoh dari peran pemuda
dalam masyarakat ialah
- Pemuda dalam mencegah HIV
- Kepemimpinan dalam Negara dan lain lain
1. Reposisi Gerakan
Pemuda
Gerakan pemuda sebagai gerakan civil society, akan terus
menempatkan pemuda pada posisi pelatuk sekaligus pengawal perubahan. Semangat
inilah semestinya terus terjaga dalam setiap gerakan kepemudaan. Indefendensi
sebagai pilihan semangat gerakan pemuda dan kemandirian sebagai jiwanya, tidak
boleh luntur dalam diri setiap gerakan pemuda.
Pemuda jika didefinisikan sebagai masyarakat (social human) yang memiliki kesadaran organik dan senantiasa bergerak dalam kerangka kelembagaan, pada era desentralisasi ini, semestinya pemuda dapat menginternalisasi kembali efektifitas gerakannya. Sebagai jawaban atas peran apa yang semestinya diambil oleh pemuda dalam mengisi pembangunan daerah, pemuda perlu mereposisi dan mendefinisikan ulang gerakannya.
Posisi pemuda yang sangat strategis dalam pembangunan
daerah, lebih jauh harus diturunkan dalam bentuk lebih nyata. Seperti sifat,
“primordialnya” (lahiriahnya) pemuda yang pada puncak mobilitas gerakan paling
tinggi, sangat berpeluang mengisi peran perekat antar wilayah. Peran
mengintegrasikan elemen masyarakat daerah dalam pembangunan juga menjadi
pilihan yang seharusnya mampu dilakukan dengan baik. Pola gerakan yang
memadukan antara mobilisasi kepentingan masyarakat kedalam kebijakan
pembangunan daerah (pendampingan/pemberdayaan) politik masyarakat lokal, dan
Kontrol sekaligus peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah, tidak
mustahil untuk menjadi pilihan gerakan pemuda pada tingkat lokalitas.
2. Pemuda dan
pembangunan Daerah
Sejalan
dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang
lebih luas kepada pemerintah daerah, membuka kesempatan bagi setiap masyarakat
mengisi pembangunan daerah. Pemuda sebagai elemen penting masyarakat dalam
pembangunan daerah, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan
pembangunan daerah. Disinilah pentingnya pemuda memposisikan diri dan mengambil
peran-peran strategis dalam pembangunan daerah saat ini.
Dalam
jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan,
pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat perubahan yang
menjiwai semangat desentralisasi mestinya menemukan titik yang sama dengan
peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menterjemahkan peran-peran
strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah menjadi
pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda. Praktek
desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan oleh pemerintah daerah,
perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka, Pilihan sebagai oposisi (pengontrol
kebijakan)dalam setiap kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pilihan
strategis bagi pemuda.
Sepatutnya,
pemuda tidak lagi hanya dalam posisi berpangku tangan atau menunggu inisiasi
dari pemerintah daerah untuk bersama-sama berperan mengisi pembangunan daerah.
Menginisiasi dan mendorong konsep pembangunan daerah dalam era desentralisasi
ini, sangat terbuka bagi pemuda. Pemuda yang mampu membaca tanda-tanda
zamannya, seyogyanya telah berada pada pilihan penguatan kelembagaan lokal,
guna mendorong kesadaran semua elemen masyarakat tuk terlibat aktif mendorong
percepatan pembangunan daerah.
Akhirnya, pemuda harus menyadari bahwa, harapan dan cita-cita kemerdekaan akan kedaulatan sepenuhnya untuk rakyat, dengan semangat demokrasi oleh dan untuk rakyat, di era desentralisasi ini, ada dipundak para pemuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar